KONSTANTINOPEL
Kostantiniyye; berarti “Kota Konstantin“) adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Kota yang dijanjikan.
Konstantinopel telah dijanjikan oleh Rasulullah beliau pernah berkata “Konstantinopel akan jatuh di tangan seorang pemimpin yang sebaik-baik pemimpin, tentaranya sebaik-baik tentara, dan rakyat sebaik-baiknya rakyat”.
Sejarah
Konstantinopel didirikan oleh Kaisar Romawi Konstantinus I di atas situs sebuah kota yang sudah ada sebelumnya, Bizantium, yang didirikan pada permulaan masa ekspansi kolonial Yunani, kemungkinan besar sekitar 671-662 SM. Konstantinopel dibangun selama enam tahun, dan diresmikan pada 11 Mei 330.
Populer dengan
Konstantinopel terkenal karena pertahanannya yang sangat kuat. Pada abad ke-5, Theodosius II membangun Tembok Theodosian, yang terdiri dari dinding ganda membentang sekitar 2 KM ke barat dari dinding pertama. Kota ini dibangun di atas tujuh bukit, hingga tersaji sebuah benteng yang tak tertembus melingkupi istana megah, kubah, dan menara, yang terletak di dua benua, Asia dan Eropa.
Sang Penakluk
Saat Mehmed kembali naik takhta pada 1451, dia memusatkan perhatiannya untuk memperkuat angkatan laut Utsmani untuk persiapan penaklukan Konstantinopel. Pada tahun 1453 Konstatinopel ditaklukkan oleh Sultan Ottoman Mehmed II.
Alasan mengapa
Alasan mengapa Konstantinopel sulit di taklukan ?
Konstantinopel dulu merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan, karena letak strategisnya dalam perekonomian maupun politik dunia.
Konstantinopel memiliki benteng pertahanan yang sangat kuat sampai tiga lapis, sehingga saat itu hampir tidak mungkin ditembus. Dan lokasi kota yang mudah di pertahankan.
Dan mengapa Muhammad Al-Fatih ingin menaklukannya
Karena Mehmed II mempunyai rencana untuk memperluas wilayah Kekaisaran Ottoman dan menaklukkan sisa-sisa wilayah Bizantium. Mehmed II berusaha mengembalikan kejayaan kekaisaran Mediterania timur yang telah memudar. Maka, ia mengalahkan Drakula di kehidupan nyata, mendorong pengembangan seni dan ilmu pengetahuan, dan memperluas penyebaran agama Islam. Selain itu konon Muhammad Al-Fatih bermimpi ingin merebut Konstantinopel sejak masih kecil
“Study has saved us thousands of hours of work and has unlocked insights we never thought possible.”